ISD Ke - 7 "Pertentangan dan Integrasi Masyarakat"
( Nama : Ricko Putratama Wijaya ) ( Kelas : 1 IC 12 ) ( NPM : 29414254 )
Tugas ISD Ke - 7 Tugas SoftSkill Individu :
Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
Sumber :
http://muhammad-ariesaputra.blogspot.com/2010/11/pertentangan-pertentangan-sosial-dan.html
Tugas ISD Ke - 7 Tugas SoftSkill Individu :
Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
![]() |
Sumber : Google |
Perbedaan Kepentingan
Kepentingan
merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku dari individu. Individu
bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya.
Kepentingan ini bersifat esensial bagi kelangsungan kehidupan
individu itu sendiri. Jika individu berhasil memenuhi kepentingannya,
maka mereka akan merasa puas dan sebaliknya bila gagal akan menimbulkan
masalah bagi diri sendiri maupun bagi lingkungannya.
Individu
yang berpegang pada prinsipnya saat bertingkah laku, maka
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu tersebut dalam masyarakat
merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh karena
itu, individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis
dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohaninya. Dengan
itu, maka akan muncul perbedaan kepentingan pada setiap individu,
seperti:
- Kepentingan memperoleh kasih sayang
- Kepentingan memperoleh harga diri
- Kepentingan memperoleh penghargaan yang sama
- Kepentingan memperoleh prestasi dan posisi
- Kepentingan dibutuhkan orang lain
- Kepentingan memperoleh kedudukan didalam kelompoknya
- Kepentingan memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
- Kepentingan memperoleh kemerdekaan diri
Dalam
hal diatas menunjukkan ketidakmampuan suatu ideologi mewujudkan
idealisme yang akhirnya akan melahirkan suatu konflik. Hal mendasar yang
dapat menimbulkan suatu konflik adalah jarak yang terlalu besar antara
harapan dengan kenyataan pelaksanaan. Perbedaan kepentingan ini tidak
secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi ada beberapa fase,
yaitu Fase Disorganisasi dan Fase
Prasangka, Diskriminasi, dan Ethnosentrisme
- Prasangka dan Diskriminasi dapat merugikan pertumbuh-kembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Prasangka mempunyai dasar pribadi, dimana setiap orang memilikinya. Melalui proses belajar dan semakin dewasanya manusia, membuat sikap cenderung membeda-bedakan dan sikap tersebut menjurus kepada prasangka. Apabila individu mempunyai prasangka dan biasanya bersifat diskriminatif terhadap ras yang diprasangka. Jika prasangka disertai dengan agresivitas dan rasa permusuhan, biasanya orang yang bersangkutan mencoba mendiskiminasikan pihak-pihak lain yang belum tentu salah, dan akhirnya dibarengi dengan sifat Justifikasi diri, yaitu pembenaran diri terhadap semua tingkah laku diri.
- Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi, prasangka adalah sifat negative terhadap sesuatu. Dalam kondisi prasangka untuk menggapai akumulasi materi tertentu atau untuk status sosial bagi suatu individu atau suatu. Seorang yang berprasangka rasial biasanya bertindak diskriminasi terhadap rasa yang diprasangka, Tak sedikit orang yang mudah berprasangka, namun banyak pula yang sukar untuk berprasangka. Tampaknya kepribadian dan intelegensi, serta faktor lingkungan cukup berkaitan dengan munculnya prasangka. Antara prasangka dan diskriminasi dapat dibedakan dengan prasangka bersumber dari suatu sikap, diskriminasi menunjuk kepada tindakan.
- Sebab Timbulnya Prasangka dan Diskriminasi, berlatar belakang sejarah. dilatar belakangi oleh perkembangan sosiokultural dan situsional. bersumber dari faktor kepribadian, berlatar belakang dari perbedaan keyakinan dan agama.
- Usaha untuk mengurangi Prasangka dan Diskriminasi dapat dilakukan dengan perbaikan kondisi sosial dan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan usaha peningkatan pendapatan bagi WNI yang masih di bawah garis kemiskinan. Perluasan kesempatan belajar. Sikap terbuka dan lapang harus selalu kita sadari.
- Ethnosentrisme yaitu anggapan suatu bangsa/ras yang cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu yang prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan beranggapan bahwa bangsa/ras lain kurang baik dimata mereka. Ethnosentrisme merupakan gejala sosial yang universal.
- Ethnosentrik merupakan akibat ethnosentrisme yang menjadi penyebab utama dalam kesalahpahaman berkomunikasi. Ethnosentrime dapat dianggap sebagai sikap Chauvinisme, yang pernah dianut orang-orang Jerman pada zaman Nazi. Yaitu sikap yang merasa diri sendiri superior/lebih unggul dari bangsa lain dan memandang bangsa lain adalah inferior, nista, rendah, bodoh, dll.
Pertentangan Sosial/Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik
mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa
dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar.
Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu
konflik, yaitu:
- terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik
- unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan
- terdapat interraksi diantar bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut
Konflik
merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu
yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat
terjadi pada lingkungan diri seseorang, kelompok, dan masyarakat. Adapun cara pemecahan konflik tersebut :
- Elimination, pengunduran diri dari salah satu pihak yang terlibat konflik
- Subjugation atau Domination, pihak yang mempunyai kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah
- Majority Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting
- Minority Consent, artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta kesepakatan untuk melakukan kegiatan bersama
- Compromise, artinya semua sub kelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
- Integration, artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak
Pengertian Integrasi
Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration"
yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai
sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda
dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan
masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi
lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok
etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas
masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka
masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
· Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu Sedangkan
yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan,
atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau
kemasyarakatan.
Suatu
integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun
menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
· Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus
(kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang
nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
· Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation).
Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan
sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.
Integrasi
sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki
kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma,
dan pranata-pranata sosial
Golongan-Golongan yang Berbeda dan Integrasi Sosial
Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk
yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang
dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia.
Masyarakat majemuk dipersatukan oleh sistem nasional yang
mengintegrasikannya melalui jaringan-jaringan pemerintahan, politik,
ekonomi, dan sosial. Aspek-aspek dari kemasyarakatan tersebut, yaitu Suku Bangsa dan Kebudayaan, Agama, Bahasa, Nasional Indonesia.
Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi diantara
masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian
persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukkannya, mereka
dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan. Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi:
- Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
- Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab)
- Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
- Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu
Integrasi Sosial dapat
diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari
individu, keluarga, lembaga masyarakat secara keseluruhan. Ini akan
terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka yang ada di masyarakat
sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, tidak banyak sistem yang
saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan.
Dalam
sejarah tercatat bahwa Sumpah pemuda tahun1928 adalah suatu perwujudan
solidaritas sosial yang begitu kental antar golongan pemuda. mereka
bergabung, membaur, dan menyatu tidak memandang ras, agama, bahasa,
menuju terwujudnya integrasi sosial-integrasi nasional.
Bahwa
bangsa Indonesia pada hakikatnya adalah satu, corak ragam budaya
menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal mengembangkan
budaya bangsa seluruhnya, sehingga menjadi modal dasar bagi terwujudnya
Integrasi sosial-Integrasi nasional.
Bisa dikatakan
merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat
menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan
kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat
terjadinya integrasi sosial antara lain:
- Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
- Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
- Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten
Integrasi Internasional
merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda
adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah
integritas sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena latar
belakang masalah yang dihadapi berbeda, sehingga integrasi diselesaikan
sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan
kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak. Beberapa masalah
integrasi internasional, antara lain:
- perbedaan ideologi
- kondisi masyarakat yang majemuk
- masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh
- pertumbuhan partai politik
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan kesenjangan-kesenjangan itu, antara lain:
- mempertebal keyakinan seluruh warga Negara Indonesia terhadap Ideologi Nasional
- membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau dengan membangun saran komunikasi, informasi, dan transformasi
- menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
- membentuk jaringan asimilasi bagi kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing
Sumber :
http://muhammad-ariesaputra.blogspot.com/2010/11/pertentangan-pertentangan-sosial-dan.html
Comments
Post a Comment