Tugas SoftSkill 1 - Ricko Putratama Wijaya - 29414254 - 2 IC 08 - Sepak Bola Indonesia
Ricko Putratama Wijaya - 29414254 - 2 IC 08 - Tugas 1 SoftSkill - Sepak Bola Indonesia
Tugas SoftSkill 1
Sepak Bola Indonesia
"Bagaimana nasib sepak bola di Indonesia kedepannya ?"
Sepak bola adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Olahraga ini sangat terkenal dan dimainkan di 200 negara. Berbicara tentang olahraga Sepak Bola, tentunya satu hal yang terlintas di benak kita adalah sebuah olahraga termurah yang paling digemari oleh berbagai kalangan di hampir seluruh pelosok dunia yang dimainkan oleh berbagai jenis usia baik tua maupun muda. Saat ini sepak bola di Indonesia sedang mengalami masalah, lalu bagaimana agar semua masalah ini dapat terselesaikan secara baik sesuai dengan aturan yang berlaku.
Berikut sembilan syarat Kemenpora untuk pencabutan pembekuan PSSI:
Kesimpulan
Sumber :
http://www.goal.com
Tugas SoftSkill 1
Sepak Bola Indonesia
"Bagaimana nasib sepak bola di Indonesia kedepannya ?"
Sepak bola adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Olahraga ini sangat terkenal dan dimainkan di 200 negara. Berbicara tentang olahraga Sepak Bola, tentunya satu hal yang terlintas di benak kita adalah sebuah olahraga termurah yang paling digemari oleh berbagai kalangan di hampir seluruh pelosok dunia yang dimainkan oleh berbagai jenis usia baik tua maupun muda. Saat ini sepak bola di Indonesia sedang mengalami masalah, lalu bagaimana agar semua masalah ini dapat terselesaikan secara baik sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menpora
menetapkan sembilan syarat untuk pencabutan pembekuan PSSI.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi, akhirnya membeberkan
syarat apa saja yang mesti dipenuhi agar pencabutan pembekuan PSSI bisa
dilakukan. Syarat-syarat itu disampaikan Menpora dalam paparannya kepada Komisi
X DPR RI di gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (2/3).
Menpora memaparkan, ada sembilan syarat yang harus dipenuhi PSSI. Namun
sebelum itu, Menpora juga meminta jaminan kepada Komite Ad-hoc Reformasi PSSI
agar FIFA menyetujui pembentukan Tim Kecil. Tim tersebut sebelumnya memang
diklaim Menpora sudah disepakati perwakilan FIFA saat beraudiensi dengan
Presiden RI, Joko Widodo, 2 November 2015.
Nantinya, Tim Kecil akan memiliki kedudukan hukum menggantikan peran Komite
Ad-hoc yang dipimpin Agum Gumelar. Selain itu, PSSI juga diberikan target oleh
Menpora untuk meraih prestasi dalam beberapa turnamen yang akan digelar seperti
Piala AFF 2016, SEA Games 2017, lolos kualifikasi Piala Dunia 2018, dan lolos
Asian Games 2018.
Sekadar mengingatkan, untuk kualifikasi Piala Dunia 2018 peluang timnas
Indonesia untuk lolos sudah tertutup. Itu setelah, timnas didiskualifikasi
lantaran disuspensi FIFA.
"Ya itu target boleh-boleh saja. Kalau akhirnya hanya dapat posisi dua
tiga boleh saja. Yang penting ada garansi bahwa timnas kita bisa di AFF,"
kata Gatot S. Dewa Broto, kepala Komunikasi Publik Kemenpora.
"Begitu persyaratan yang kami ajukan. Sifatnya optional kajiannya
Kemenpora. Kalau Presiden RI mengatakan hanya sekian saja dari syarat yang kami
ajukan, kami akan mengikuti. Kalau baku itu kan artinya sudah di SK-an,"
lanjut dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga sudah mengungkapkan bakal mengirimkan
delegasi pemerintah Indonesia ke FIFA. Nantinya, dalam pertemuan antara
delegasi tersebut dengan FIFA termasuk membahas penyelesaian masalah PSSI.
Berikut sembilan syarat Kemenpora untuk pencabutan pembekuan PSSI:
1. Menjamin eksistensi atau kehadiran pemerintah dalam tata kelola persepakbolaan
nasional yang dilakukan oleh PSSI melalui pengawasan dan pengendalian yang
ketat oleh pemerintah.
2. Menjamin adanya sistem pelaporan dan pertanggungjawaban PSSI kepada AFC
dan FIFA, bahwa keterlibatan pemerintah dalam perbaikan tata kelola sepakbola
nasional di PSSI merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dan bukan sebagai
bentuk intervensi pemerintah.
3. Mengedepankan ketaatan terhadap sistem hukum nasional.
4. PSSI berkomitmen secara konsisten terhadap perbaikan tata kelola
sepakbola untuk kepentingan peningkatan prestasi olahraga sepakbola
nasional.
5. Menjamin adanya keterbukaan informasi publik yang akuntabel dalam bentuk
pelaporan atau publikasi.
6. Menjamin terselenggaranya pola pembinaan yang berkelanjutan dan kompetisi
yang profesional, berkualitas, serta transparan.
7. Menjamin tidak adanya pengaturan skor dan pola kartel dalam pengelolaan
persepakbolaan nasional serta pemenuhan jaminan perlindungan bagi pelaku
olahraga profesional.
8. Menjamin bagi tercapainya prestasi tim nasional sebagai juara satu dalam
event : 1) Piala AFF tahun 2016; 2) SEA Games tahun 2017 ; 3) Lolos Kualifikasi
Piala Dunia tahun 2018; dan 4) Asian Games XVIII tahun 2018;
9. Mempercepat diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB) sesuai yang
diharapkan pemerintah dengan tetap memperhatikan Statuta FIFA paling lambat
harus dilaksanakan akhir bulan April 2016.
Presiden
Jokowi menuturkan pencabutan pembekuan PSSI baru akan dilakukan setelah ada
kesepakatan dan bertemu dengan FIFA.
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), mengungkapkan dirinya akan mengirimkan
utusan resmi dari Pemerintah Indonesia untuk menemui Presiden FIFA terbaru
Gianni Infantino. Nantinya, dalam kesempatan itu juga akan dibahas mengenai
masalah PSSI.
"Saya kira kami akan mengirim utusan untuk membicarakan masalah
PSSI," kata Presiden Jokowi, di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM), seperti dikutip Antara.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menuturkan soal pencabutan pembekuan PSSI
menunggu perkembangan hasil pertemuan antara delegasi Pemerintah Indonesia
dengan FIFA.
"Mengenai pencabutan pembekuan PSSI tentu saja segera akan dilakukan,
setelah ada kesepakatan dan bertemu dengan FIFA mengenai agenda reformasi di
PSSI," tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah meminta Menpora Imam Nahrawi untuk
melakukan kajian terkait rencana pencabutan pembekuan PSSI. Kajian tersebut pun
telah dikirimkan Menpora kepada Presiden Jokowi, Jumat (26/2) lalu.
Mei, FIFA Tentukan Nasib Indonesia
Komite eksekutif FIFA akan menentukan nasib Indonesia pada Mei 2016.
Komite eksekutif (Exco) FIFA memastikan nasib Indonesia
akan dibahas dalam kongres biasa induk organisasi sepakbola internasional itu
pada Mei 2016 di Meksiko.
Keputusan Exco FIFA itu dikeluarkan, Rabu (24/2). Dengan demikian, Indonesia
dipastikan tidak bisa memberikan suara dalam kongres luar biasa (KLB) FIFA,
Jumat (26/2), di Zurich.
“Terkait anggota yang sedang menjalani sanksi suspensi, Indonesia , komite
eksekutif merekomendasikan, permasalahan kasus mereka akan dibahas dalam
kongres biasa di Meksiko pada Mei nanti,” demikian pernyataan FIFA dikutip AFP. FIFA juga menekankan, kemungkinan adanya perdebatan untuk memulihkan status
Indonesia sangat kecil direalisasikan. “Sudah hampir pasti kongres akan mengikuti rekomendasi [dari Exco],” tegas
juru bicara FIFA. Dengan keputusan Exco tersebut, pemungutan suara untuk menentukan presiden
FIFA akan diikuti 207 anggota.
Kebijakan Exco FIFA itu juga menutup peluang Indonesia mengajukan diri
menjadi tuan rumah Piala AFF 2016 menggantikan Filipina. Sebab, federasi
sepakbola Asia Tenggara (AFF) direncanakan menggelar rapat pengganti Filipina
pada 12 Maret di Da Nang, Vietnam.
Kesimpulan
Saat ini sepak bola di Indonesia sedang mengalami masalah yang belum terselesaikan. Semua pihak,para pemain,dan penggemar sepak bola di Indonesia menunggu kabar baik dari keputusan komite eksekutif FIFA pada bulan mei 2016 nanti. Semoga saja hasil keputusan tersebut merupakan keputusan baik agar bisa menjadi titik balik persepakbolaan di Indonesia yang sebelumnya diwarnai dengan berbagai masalah agar menjadi lebih baik,maju,dan berkembang kedepannya.
Sumber :
http://artikelolahraga89.blogspot.co.id
Comments
Post a Comment