Tugas SoftSkill - Metode Kualitatif - Ke 2 - Ricko Putratama Wijaya - 3 IC 08 - 29414254

Tugas SoftSkill
Metode Kualitatif ke - 2

Nama : Ricko Putratama Wijaya
Kelas : 3 IC 08
NPM : 29414254

" Perbandingan antara Mesin Karburator & Mesin Injeksi "



Mesin Karburator




Prinsip kerjanya nya lebih sederhana. Udara masuk ke silinder melalui karbu, karena ada kevakuman dalam silinder (piston pada langkah hisap/induction), sama mekanisme dengan FI.

Jika pada sistem FI bbm yang disemburkan terukur berdasarkan informasi udara yang masuk, maka pada karburator besarnya bbm yang disembukan tergantung dari kecepatan alir “massa” udara dan besarnya celah tempat keluarnya bbm. Celah2 pada karbu umumnya ditentukan oleh pilot jet, mainjet dan kombinasi antara jet needle dan needle jet.


Mesin Injeksi



Pada sistem injeksi, pembakaran didalam mesin sudah diatur oleh sensor. Sensor ini akan memberikan informasi mengenai kondisi mesin, kondisi udara dll, yang kemudian dihitung secara “teliti” untuk menentukan seberapa besar bbm yang harus diinjeksikan, sehingga menghasilkan pembakaran yang optimum. Ketelitian kerja ECU terhadap pembacaan informasi sensor2 dan ketepatan ukuran bbm yang diinjeksikan dipengaruhi oleh :

  1. Akurasi dari sensor2nya
  2. Linearitas hubungan antara besaran yg ingin di sensor dan tegangan hasil konversi
  3. Tingkat coding ADC yang digunakan ECU, semakin tinggi semakin kecil errornya.
  4. Kekuatan dan kecepatan ECU dalam mengambil keputusan.
Jika salah satu komponen tersebut terganggu, maka kinerja ECU menjadi tidak optimum/menurun. Dan hal tersebut bisa dirasakan dengan menurunnya power, meningkatnya konsumsi bbm dan meningkatnya emisi gas buang.


Akan tetapi jika di Indonesia maka beberapa poin akan berubah menjadi keunggulan karbu dibandingkan fi, yaitu.
  1. Naik motor di Indonesia lebih sering ketika cuaca cerah atau panas, jika hujan kebanyakan rider akan berteduh. Bahkan untuk di Indonesia baik hujan maupun panas kinerja karbu hanya sedikit terpengaruh. Sedangkan musim dingin nggak ada di sini, yang ada musim banjir, dan pada saat itu sistem injeksi lebih rawan rusak akibat korsleting.
  2. Sebagian besar mekanik baik kota apalagi di pelosok desa masih perlu belajar lama untuk mengatasi permasalahan sistem injeksi. Sedangkan untuk mengatasi setting karbu mereka sudah terbiasa, bahkan hapal di luar kepala.
  3. Karbu lebih murah dan lebih simple, untuk mengoperasikannya nggak butuh aki. Sedangkan sistem fi kinerjanya sangat dipengaruhi oleh tegangan aki. Tegangan drop ecu terganggu, apalagi aki soak, ECU langsung tewas.
  4. Performance sistem fi jelas lebih baik untuk karbu konvensional, dan untuk kondisi standar. Akan tetapi jika ingin meningkatkan performa di atas standar (untuk saat ini), karbu lebih gampang dan lebih murah.
  5. Efisiensi karbu konvensional jelas lebih rendah dari fi, otomatis emisi gas beracunnya juga lebih besar.
  6. Reliability sepertinya kalau di Indonesia karbu lebih reliabel.
  7. AFR untuk rentang rpm kerja, sistem fi jelas lebih ok dari pada karbu, karena sistem fi sangat adaptiv terhadap perubahan baik cuaca maupun kondisi mesin.
Jadi kembali lagi keselera masing-masing, ada yang lebih suka Mesin Karburator dan ada juga yang lebih suka Mesin Injeksi.


Sumber :
https://motogokil.com

Comments

Popular posts from this blog

Rangkaian Lampu Sederhana dan FLIP FLOP pada Sepeda Motor

Mercedes-Benz OH 1836

Tugas 3 : IBD dalam kesusastraan