Tugas SoftSkill - Teknik Perawatan Mesin - Ke 1 - Ricko Putratama Wijaya - 3 IC 08 - 29414254
Nama :
Ricko Putratama Wijaya
Kelas : 3
IC 08
NPM :
29414254
Tugas 1 SoftSkill Teknik Perawatan Mesin ( TPM )
1.
Fungsi Departement MR ( Maintenance
dan Report )
Maintenance ( pemeliharaan ) adalah
semua aktivitas yang dapat berkaitan untuk mempertahankan peralatan produksi
dalam kondisi yang layak untuk bekerja. Sebuah sistem produksi pemeliharaan
yang baik akan menghilangkan variabilitas system. Kemudian
ada dua faktor yang berpengaruh dalam mengukur kesuksesan manajemen
pemeliharaan, yaitu keterlibatan karyawan dan prosedur pemeliharaan.
Untuk
factor karyawan dapat dilihat dari informasi yang dimiliki karyawan, keahlian
yang dimilikinya, kompensasi yang diterima sebagai factor penguat motivasi dan
kekuatan sinergi yang diperlukan. Sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan
informasi dan keahlian dalam kaitannya dengan pemeliharaan.
Maka ada
beberapa langkah yang ditempuh oleh pihak manajemen yaitu :
·
Pertukaran
Informasi
Membuat
bank data yang dapat digunakan untuk segala macam pemeliharaan berbagai macam
mesin yang ada di sistem.
· Pelatihan Keahlian
Dengan
adanya pelatihan yang diberikan kepada karyawan/i, diharapkan mampu menambah
keahlian serta pengetahuan tentang mesin yang ada di sistem.
2.
Jenis-jenis Maintenance
·
Breakdown Maintenance ( Perawaran saat terjadi Kerusakan )
Perawatan yang
dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja
sehingga mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara normal yang mengakibatkan
terhentinya operasional secara total dalam kondisi mendadak. Dalam hal ini jika
terjadi pada mesin produksi maka akan mengakibatkan tidak tercapainya target
produksi perusahaan.
·
Preventive Maintenance ( Perawatan Pencegahan )
Perawatan yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama mesin tersebut
digunakan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain melakukan
penjadwalan untuk pengecekan ( inspection
) dan pembersihan ( cleaning ).
Kemudian ada tiga macam perawatan yaitu :
a. Periodic Maintenance ( Perawatan Berkala )
Yaitu perawatan berkala
yang terjadwal dalam melakukan pembersihan mesin, inspeksi mesin, dan juga
pergantian suku cadang yang terjadwal untuk mencegah terjadi kerusakan mesin
secara mendadak yang dapat mengganggu kelancaran produksi.
b.
Predictive Maintenance ( Perawatan
Prediktif )
Yaitu perawatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Hal ini akan
memprediksi kapan terjadinya kerusakan pada komponen tertentu pada mesin dengan
cara analisa mesin / perilaku kerja.
c. Corrective
Maintenance ( Perawatan Korektif )
Yaitu perawatan yang dilakukan dengan cara
mengidentifikasi penyebab kerusakan dan kemudian memperbaikinya sehingga mesin
atau peralatan produksi dapat beroperasi secara normal.
Jenis-jenis
perawatan atau maintenance diatas
perlu dipelajari dan diketahui dalam menerapkan Total Produktive Maintenance ( TPM ). Untuk mengetahui kinerja
mesin kita dapat mengukurnya menggunakan rumus OEE ( Overall Equipment Effectiveness ).
3.
Istilah Maintenance
·
Availability
Adalah ketersediaan
suatu item untuk bekerja secara normal saat diminta.
·
Reliability ( Keandalan
)
Adalah peluang sebuah
komponen mesin atau produk akan bekerja secara baik untuk waktu tertentu di bawah
kondisi tertentu. Serta digunakan
pula untuk mengoperasikan mesin secara optimal dan mengantisipasi
munculnya kecelakaan ataupun breakdown.
·
Downtime
Adalah waktu dimana
suatu item tidak bekerja.
·
Breakdown /
Breaktime
Adalah perbaikan /
pergantian yang dilakukan setelah mesin gagal untuk kembali ke keadaan
fungsional normalnnya dikarenakan adanya suatu kerusakan.
·
Six Big Losses
Adalah 6 kerugian besar
yang meliputi, breakdown, setup and
adjustments, small stop, slow running, startup defect, production defect.
·
Overhaul
Adalah retorasi dan
observasi yang komperhensif untuk mengembalikan suatu item pada kinerja awal. Dapat
pula diartikan sebagai suatu
kegiatan pembongkaran mesin pada kendaraan, dan kemudian komponen mesin
tersebut diperiksa dengan sangat teliti supaya didapat data-data yang sah,
sehingga langkah perbaikan selanjutnya dapat tepat, serta masalah pada mesin
tersebut teratasi.
·
Perhitungan
Efesiensi Mesin ( OEE )
Adalah ukuran
menyeluruh yang mengidentifikasi tingkat produktivitas mesin dan kinerja secara
teori. Bertujuan untuk mengetahui area mana yang perlu untuk di tingkatkan produktivitas
maupun efisiensi mesin dan dapat juga menunjukan area bottleneck yang terdapat pada lintasan produksi.
4.
Keuntungan adanya Departement MR dibandingkan kontraktor dari luar
Adapula
keuntungan yang didapat dengan adanya Departement MR ini, yaitu :
·
Kerugian waktu
operasi / produksi dapat diperkecil
Dengan adanya
maintenance secara berkala dari bagian department MR ini, tentunya kerugian
dalam hal operasi / produksi dapat diperkecil karena pengendalian dari bagian department
MR ini.
·
Biaya perbaikan
mesin yang mahal bisa dikurangi
Dengan adanya department
MR ini, segala macam biaya dari perbaikan mesin bisa dikurangi karena
pengawasan dari department MR ini yang langsung bekerja sama dengan department yang
lainnya didalam sebuah perusahaan.
·
Mesin bisa
diawasi secara berkala
Dikarenakan adanya department
MR ini, mesin-mesin yang ada didalam perusahaan dapat di control / diawasi
secara langsung oleh anggota dari bagian department MR ini.
·
Menghemat biaya
operasional perusahaan
Dengan adanya department
MR yang dibentuk sendiri oleh perusahaan, maka perusahaan tidak perlu
mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menyewa sebuah department maintenance
dari luar.
Sumber
:
http://psikedeliadiskodoom.blogspot.co.id
http://ilmumanajemenindustri.com
https://en.wikipedia.org
http://seputarpengertian.blogspot.co.id
https://lilinbiru.wordpress.com
http://imammulyono002.blogspot.co.id
Comments
Post a Comment